
Syariati menolak anggapan bahwa “penantian” identik dengan pasrah atau menyerah pada keadaan. Baginya, penantian yang sejati adalah sikap aktif dan protes terhadap kenyataan yang penuh ketidakadilan.
Judul: Islam Agama Protes
Penulis: Dr. Ali Syariati
Penerbit: Pustaka Hidayah
Edisi: Bahasa Indonesia, Cetakan II (1996) | Harga: Rp 45.000,-
Sekilas tentang Penulis
Ali Syariati (1933–1977) adalah seorang cendekiawan Muslim asal Iran, yang dikenal bukan hanya sebagai pemikir produktif, tetapi juga aktivis revolusioner. Semasa hidupnya, Syariati aktif dalam gerakan mahasiswa, sempat belajar di Universitas Masyhad dan Sorbonne (Prancis), serta berulang kali dipenjara karena aktivitas politiknya. Ia dianggap sebagai salah satu inspirator utama lahirnya kesadaran kritis Islam di abad ke-20.
Isi Pokok Buku
Buku Islam Agama Protes menyoroti satu gagasan sentral: “penantian” (intizar).
Menurut Syariati, manusia pada dasarnya adalah makhluk yang menanti. Naluri ini tercermin dalam hampir semua peradaban, ada keyakinan akan masa lalu yang penuh keadilan (golden age) dan keyakinan akan masa depan yang membebaskan dari penindasan.
Syariati menolak anggapan bahwa “penantian” identik dengan pasrah atau menyerah pada keadaan. Baginya, penantian yang sejati adalah sikap aktif dan protes terhadap kenyataan yang penuh ketidakadilan.
Tesis utama Syariati:
-
Penantian = protes terhadap status quo.
-
Penantian = optimisme sejarah bahwa keadilan pasti menang.
-
Penantian = energi moral yang menggerakkan kaum tertindas untuk berjuang.
Dengan demikian, Islam, menurut Syariati, bukan agama yang membenarkan kepasrahan, melainkan agama perlawanan yang mengarahkan umat pada perubahan sosial.
Keunggulan Buku
-
Pemikiran Visioner: Syariati mengaitkan ajaran Islam dengan dinamika sosial, menjadikannya relevan lintas zaman.
-
Bahasa Menggugah: Meski lahir dari tradisi filsafat, tulisannya tetap membakar semangat perjuangan.
-
Relevansi Kontemporer: Gagasannya tentang “penantian sebagai protes” sejalan dengan kebutuhan umat menghadapi krisis moral, sosial, dan politik hari ini.
Catatan Kritis
Buku ini padat gagasan dan bernuansa filosofis. Pembaca awam mungkin perlu pendampingan untuk menangkap kedalaman ide Syariati. Namun, jika dicerna dengan serius, justru inilah nilai tambahnya: ia melatih cara berpikir kritis dan reflektif.
Kesimpulan
Islam Agama Protes adalah bacaan wajib bagi siapa pun yang ingin memahami Islam bukan sekadar ritual, melainkan gerakan transformatif yang berpihak pada kaum lemah. Lewat konsep penantian positif, Syariati mengajak kita menolak kepasrahan dan berani menyuarakan perlawanan demi tegaknya keadilan.
Buku ini sangat relevan untuk para pemimpin, aktivis, maupun generasi muda yang sedang mencari inspirasi ideologis dan moral dalam menghadapi ketidakadilan sosial. (AKH)








