• Contact
  • Disclaimer
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Literasi Berita Terpercaya Kaya Makna
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
PKBTalk24.Com
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Khasanah Aswaja
    • Ruang Baca
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • PKBTalk Event
No Result
View All Result
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Khasanah Aswaja
    • Ruang Baca
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • PKBTalk Event
No Result
View All Result
PKBTalk24.Com
No Result
View All Result
Home PKBTalk24

Makna Lagu “Lir Ilir” Karya Sunan Kalijaga dalam Perspektif Islam

Redaksi by Redaksi
23 Mei 2025
in PKBTalk24
0
Makna Lagu “Lir Ilir” Karya Sunan Kalijaga dalam Perspektif Islam
0
SHARES
12
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsApp

Lirik lagu “lir-ilir” sangat puitis dan penuh simbol, lagu ini menyampaikan ajaran Islam secara tersirat namun kuat. Lalu, apa sebenarnya makna yang tersembunyi di balik tembang “Lir Ilir” ini?

 

PKBTalk24 | Jakarta ~ Lagu “Lir Ilir” bukan sekadar tembang daerah dari Jawa Tengah. Di balik syairnya yang indah, tersimpan filosofi mendalam yang berkaitan erat dengan ajaran Islam. Lagu ini diyakini diciptakan oleh Sunan Kalijaga, salah satu anggota Walisongo yang berperan penting dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa.

Dalam dakwahnya, Sunan Kalijaga memilih pendekatan budaya yang halus dan membumi. Ia memanfaatkan seni dan tradisi lokal, termasuk tembang-tembang Jawa, sebagai media untuk mengenalkan nilai-nilai Islam.

“Lir Ilir” menjadi salah satu karya terkenalnya yang mengandung pesan-pesan spiritual sekaligus ajakan untuk bangkit dan memperkuat keimanan.

Dengan lirik yang puitis dan penuh simbol, lagu ini menyampaikan ajaran Islam secara tersirat namun kuat. Lalu, apa sebenarnya makna yang tersembunyi di balik tembang “Lir Ilir” ini?

Berikut adalah lirik lagu Lir Ilir dan artinya:

Lir-ilir, lir-ilir, tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar
Cah angon, cah angon, penekno blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekno, kanggo mbasuh dodot ira
Dodot ira, dodot ira, kumitir bedhah ing pinggir

Dondomono, jrumatano, kanggo sebo mengko sore
Mumpung padang rembulane, mumpung jembar kalangane
Yo surako, surak hiya…

Artinya

Bangunlah, bangunlah tanamannya telah bersemi
Bagaikan warna hijau yang menyejukkan, seperti sepasang pengantin baru

Bagaikan warna hijau yang menyejukkan, seperti sepasang pengantin baru
Anak gembala, anak gembala, tolong panjatkan pohon belimbing itu
Sekalipun licin, tetaplah memanjat untuk mencuci kain dodotmu

Kain dodotmu, kain dodotmu, telah rusak dan robek
Jahitlah, tisiklah untuk menghadap Tuhanmu nanti sore
Selagi rembulan masih purnama, selagi tempat masih luas dan lapang
Ya, bersoraklah, berteriaklah, ya

Makna Lagu Lir Ilir dalam Bahasa Indonesia

Lagu Lir Ilir memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan masyarakat muslim di Jawa. Mengutip buku Islam Abangan dan Kehidupannya oleh Rizem Aizid, berikut adalah makna lagu Lir Ilir yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga:

1. Lir ilir, lir ilir, tandure wus sumilir

Lirik pertama, “lir ilir, lir ilir, tandure wus sumilir” artinya “bangunlah, bangunlah tanamannya telah bersemi”. Lirik ini memerintahkan orang Islam untuk segera bangun.

Adapun yang dimaksud bangun di sini adalah mau belajar Islam secara terbuka. Sebab, pada masa Sunan Kalijaga saat itu, kerajaan Hindu terakhir sudah kalah dan digantikan oleh kesultanan Islam pertama di Jawa, yakni Demak.

Jadi, lirik ini ditujukan bagi kaum muslim bahwa pasca keruntuhan kerajaan Hindu, agama Islam harus disebarkan secara luas. Selain itu, masyarakat Jawa juga telah siap menerima petunjuk dan ajaran Islam dari para wali.

2. Tak ijo royo-royo, tak senggo temanten anyar

Lirik kedua, “tak ijo royo-royo, tak senggo temanten anyar” artinya “bagaikan warna hijau yang menyejukkan, seperti sepasang pengantin baru”.

Lirik ini berbicara tentang kejayaan Islam. Dalam lirik tersebut, Sunan Kalijaga melambangkan kejayaan Islam dengan warna hijau.

Selain itu, agama Islam juga digambarkan seperti pengantin baru yang menarik hati serta membawa kebahagiaan bagi siapa pun yang melihatnya.

3. Cah angon, cah angon, penekno blimbing kuwi

Lirik ketiga, “cah angon, cah angon, penekno blimbing kuwi” artinya “anak gembala, anak gembala, tolong panjatkan pohon belimbing itu”.

Lirik ini berisi tentang ajaran-ajaran Islam. Sunan Kalijaga dengan piawai menggunakan lambang anak gembala untuk menyebut pemimpin.

Adapun belimbing di sini dilambangkan sebagai simbol dari rukun Islam yang berjumlah lima. Jadi, lirik ketiga ini bermakna perintah bagi para pemimpin untuk memberi suri teladan bagi rakyatnya dalam menjalankan syariat Islam, khususnya lima rukun Islam.

4. Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro

Lirik keempat, “lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro” artinya “sekalipun licin, tetaplah memanjat untuk mencuci kain dodotmu”.

Lirik ini menunjukkan, bahwa segala sesuatu yang manusia miliki harus dihargai dan dimanfaatkan dengan bijak. Setiap orang harus belajar untuk bersyukur dan menjaga apa yang sudah diberikan oleh Tuhan.

5. Dodot iro, dodot iro, kumitir bedah ing pinggir

Lirik kelima, “dodot iro, dodot iro, kumitir bedah ing pinggir” artinya “kain dodotmu, kain dodotmu, telah rusak dan robek”.

Lirik ini mengingatkan orang Islam akan datangnya masa kemerosotan moral. Apabila zaman itu telah tiba, maka akan ada banyak orang yang meninggalkan ajaran agamanya.

Oleh sebab itu, dalam lirik ini, Sunan Kalijaga menggambarkan kehidupan beragama mereka sebagai pakaian yang telah rusak dan robek.

6. Dondomono, jrumatano, kanggo sebo mengko sore

Lirik keenam, “dondomono, jrumatano, kanggo sebo mengko sore” artinya “jahitlah, tisiklah untuk menghadap Tuhanmu nanti sore”. Lirik ini berisi tentang perintah kepada masyarakat untuk memperbaiki kehidupan beragama yang telah rusak.

7. Mumpung padang rembulane, mumpung jembar kalangane

Lirik ketujuh, “mumpung padang rembulane, mumpung jembar kalangane” artinya “selagi rembulan masih purnama, selagi tempat masih luas dan lapang”.

Lirik ini berisi petuah bahwa pintu tobat senantiasa terbuka (selagi rembulan masih purnama), sehingga masyarakat diperintahkan untuk bertobat dan memperbaiki agamanya.

8. Yo surako, surak hiya

Lirik terakhir, “Yo surako, surak hiya…” artinya “ya, bersoraklah, berteriaklah, ya”. Lirik ini memuat pesan bahwa orang yang menjalankan perintah agama Islam dengan baik akan merasa senang dan gembira ketika panggilan dari Tuhan yang Maha Kuasa datang.

Secara keseluruhan, makna lagu Lir llir sarat dengan nilai-nilai kehidupan umat Islam. Lagu ini menjadi pengingat tentang kewajiban beribadah bagi umat muslim sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat. (AKH)

Previous Post

Ketua PKB Jabar, Syaiful Huda: 200 Mobil Siaga PKB Siap Layani Warga Jawa Barat, Gratis Tanpa Syarat

Next Post

Harga Haji Plus 2025: Lebih Cepat Berangkat, Ini Rinciannya!

Next Post
haji furoda

Harga Haji Plus 2025: Lebih Cepat Berangkat, Ini Rinciannya!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

PKB Undang Presiden Jokowi dan Ketum PBNU di Harlah ke-25, Tegaskan Kehadiran PKB untuk Melayani Indonesia

Efek Cak Imin Maju Pilpres, PKB Pede Raih 81 Kursi di DPR

2 tahun ago
Arab Saudi Mulai Batasi Akses ke Makkah untuk Persiapan Musim Haji 2025

Arab Saudi Mulai Batasi Akses ke Makkah untuk Persiapan Musim Haji 2025

7 bulan ago

Popular News

    INFO HAJI & UMROH

    IKN
    Berita Eksekutif

    Prabowo Pastikan IKN Jadi Ibu Kota Politik RI 2028, ASN Mulai Dipindah Bertahap

    19 September 2025
    Sidak Pasar Rawa Belong, H. Sutikno Soroti Sampah, Parkir, dan Retribusi Kios
    Figure

    Sidak Pasar Rawa Belong, H. Sutikno Soroti Sampah, Parkir, dan Retribusi Kios

    19 September 2025
    Anggota Pansus Perparkiran DPRD DKI Jakarta, Heri Kustanto, yang juga anggota komisi A DPRD DKI Jakarta dari FPKB
    Dunia Usaha

    DPRD DKI Segel Parkir Liar di Jakarta Timur, FPKB Soroti Kebocoran PAD Rp700 Miliar

    19 September 2025
    Dirjen PHU, Hilman Latief : PIHK Wajib Punya Mitra Rumah Sakit di Arab Saudi, Demi Jemaah Haji Lebih Aman!
    Berita Eksekutif

    KPK Dalami Dugaan Aliran Dana ke Dirjen PHU dalam Kasus Korupsi Kuota Haji 2024

    19 September 2025
    Kader muda PKB, Farida Faricha, ditunjuk sebagai Wakil Menteri Koperasi
    Berita Parlemen

    Gus Muhaimin Sumringah, PKB Tambah Kursi di Kabinet Merah Putih!

    18 September 2025

    Newsletter

    Dapatkan update Berita dan info terbaru dari PKBTalk24.com...

    Category

    • Berita Eksekutif
    • Berita Parlemen
    • Berita PKB
    • Budaya Kita
    • Daerah
    • Dunia Usaha
    • Eco-Living
    • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Feature
    • Figure
    • Haji dan Umrah
    • Headline
    • Healthy Living
    • Humaniora
    • IKNNews
    • Khasanah Aswaja
    • NU Today
    • Nusantara
    • NUTrip
    • Opini
    • Pendidikan
    • PKBTalk Event
    • PKBTalk24
    • PolitisiTalks
    • Ruang Baca
    • SalebTalks
    • Santri Digital
    • UlamaTalks
    • Wawancara
    • WIBTalks
    • WITATalks
    • WITTalks
    • WomenTalks

    About Us

    Sebagai platform lierasi berita rintisan, PKBTalk24.com hadir dengan menggabungkan tiga unsur kebutuhan dasar pembaca, pembuat dan penyedian konten sosial media yang serba cepat dan instant, sekaligus edukasi seputar pentingnya informasi yang valid, terpercaya, utuh-menyeluruh sesuai kontek peristiwanya, selarasĀ  kaidah-kaidah jurnalistik, sehingga nilai berita dan informasi yang disampaikan tetap valid, relevan, dan bermakna.

    • Contact
    • Disclaimer
    • Home 2
    • Home 3
    • Home 4
    • Home 5
    • Literasi Berita Terpercaya Kaya Makna
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Tentang Kami

    © 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

    No Result
    View All Result
    • Contact
    • Disclaimer
    • Home 2
    • Home 3
    • Home 4
    • Home 5
    • Literasi Berita Terpercaya Kaya Makna
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Tentang Kami

    © 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.