“Rakyat tidak boleh dipermainkan dengan permainan harga minyak goreng, beras, dan kebutuhan pokok lainnya,” kata Presiden Prabowo Subianto.
PKBTalk24 | Jakarta ~ Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Pidato dengan tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera” ini menjadi momentum penting dalam rangka peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sidang kenegaraan tersebut diawali dengan doa oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, sebelum Presiden memulai laporannya di hadapan para wakil rakyat.
Hormati Pemimpin Terdahulu & Transisi Mulus
Di awal pidatonya, Presiden Prabowo mengajak rakyat menghargai jasa para pendahulu bangsa. “Kita patut menghormati jasa para pendahulu kita, dari Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo, yang telah meletakkan fondasi penting bagi kemajuan Indonesia,” ujar Prabowo.
Ia menegaskan, transisi pemerintahan berjalan mulus sebagai teladan demokrasi khas Indonesia yang berlandaskan gotong royong dan budaya kekeluargaan.
Tegas Lawan Korupsi dan Manipulasi Harga Pangan
Prabowo menekankan komitmen pemerintah dalam pemberantasan korupsi. Ia menyebut telah berhasil mengamankan Rp300 triliun anggaran yang rawan diselewengkan. “Dana tersebut kami alihkan ke sektor produktif untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Presiden juga memperingatkan agar rakyat tidak dipermainkan dengan manipulasi harga bahan pokok. “Rakyat tidak boleh dipermainkan dengan permainan harga minyak goreng, beras, dan kebutuhan pokok lainnya,” katanya.
Di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia tetap tumbuh 5,12%. Investasi semester pertama 2025 naik 13,6% menjadi Rp942 triliun, menyerap 1,2 juta tenaga kerja.
Program Makan Bergizi Gratis sudah menjangkau 20 juta anak dan ibu hamil setiap hari, melalui 5.800 Satuan Pemenuhan Gizi di 38 provinsi, sekaligus menciptakan 290.000 lapangan kerja baru.
Surplus Beras 4 Juta Ton & Pendidikan Prioritas
Indonesia mencatat surplus beras 4 juta ton dan kembali mengekspor beras serta jagung. Pemerintah juga menaikkan harga beli gabah menjadi Rp6.500/kg dan menindak tegas penimbunan pangan.
Di sektor pendidikan, pemerintah membangun 100 Sekolah Rakyat untuk keluarga miskin, menargetkan 200–300 sekolah per tahun. Selain itu, didirikan 20 Sekolah Unggul Garuda, 80 Garuda Transformasi, SMA Taruna Nusantara baru, serta renovasi 13.000 sekolah dan 1.400 madrasah.
Koperasi Desa, Penertiban Tambang Ilegal, hingga Penguatan Pertahanan
Untuk ekonomi desa, pemerintah membentuk 80.000 koperasi guna menekan harga kebutuhan pokok. Sementara itu, 3,1 juta hektare sawit ilegal berhasil dikuasai kembali dan 1.063 tambang ilegal ditindak. “Tidak ada yang kebal hukum, termasuk pejabat atau anggota partai,” tegas Prabowo.
Di bidang pertahanan, negara memperkuat sistem dengan membentuk 6 Kodam baru, 14 Koda Laut, 3 Koda Udara, serta unit pasukan khusus tambahan.
“Doktrin kita adalah pertahanan rakyat semesta, dengan politik luar negeri bebas-aktif. Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,” ucap Presiden.
Menutup pidatonya, Presiden Prabowo mengajak seluruh rakyat untuk terus bekerja sama membangun bangsa. “Kami ingin nelayan kita sejahtera, dan ini bukan mimpi. Ini kerja nyata,” pungkasnya. (AKH)








