• Contact
  • Disclaimer
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Literasi Berita Terpercaya Kaya Makna
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
PKBTalk24.Com
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Khasanah Aswaja
    • Ruang Baca
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • PKBTalk Event
No Result
View All Result
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Khasanah Aswaja
    • Ruang Baca
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • PKBTalk Event
No Result
View All Result
PKBTalk24.Com
No Result
View All Result
Home Feature

Runtuhnya Pilar Sekolah Swasta : Refleksi atas Kebijakan Populis di Jawa Barat

Redaksi by Redaksi
16 Juli 2025
in Feature, Opini
0
Pemerintah kembali hidupkan jurusan di SMA

Setelah sempat dihapus dalam Kurikulum Merdeka, Kemendikdasmen bererncana hidupkan kembali penjurusan di tingkat SMA | Dok. sekolah.link

0
SHARES
69
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsApp

@kholilahmad_AKHKDM—mengambil langkah kontroversial: menaikkan jumlah siswa per rombongan belajar (rombel) di SMA/SMK negeri dari 36 menjadi 50 orang per kelas. Solusi ataukan petaka? 

Oleh: Ahmad Kholil ( @KholilAhmad_AKH) | Pemimpin Redaksi PKBTalk24, Pemerhati Pendidikan, Lingkungan, dan Kebijakan Publik. Tinggal di Jakarta.  

PKBTalk24 | Jakarta ~ Kebijakan publik sejatinya adalah instrumen strategis untuk menghadirkan keadilan dan kemajuan. Namun dalam praktiknya, kebijakan kerap terjebak dalam pencarian simpati publik semata. Itulah yang kini terjadi di Jawa Barat, di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi.

Dengan dalih memperluas akses pendidikan, Dedi Mulyadi—yang akrab disapa KDM—mengambil langkah kontroversial: menaikkan jumlah siswa per rombongan belajar (rombel) di SMA/SMK negeri dari 36 menjadi 50 orang per kelas. Keputusan tersebut tertuang dalam Kepgub No. 463.1/Kep.323-Disdik/2025.

Kebijakan ini tampak populis—lebih banyak anak bisa mengenyam pendidikan negeri. Namun ketika digali lebih dalam, kebijakan ini menyimpan efek domino yang mengancam ekosistem pendidikan di Jawa Barat.

Runtuhnya Pilar Sekolah Swasta

KH Imam Jazuli, Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, menyebut kebijakan tersebut sebagai “jalan pintas yang mengorbankan keberlanjutan.” Betapa tidak, ribuan sekolah swasta kini menghadapi krisis akut akibat kekurangan peserta didik.

“Di balik kesan positif itu, terdapat realitas pahit. Ribuan sekolah swasta di Jawa Barat mengalami krisis peserta didik yang mengancam keberlangsungan operasional mereka,” ujarnya.

Data dari Forum Kepala Sekolah SMA Swasta (FKSS) menunjukkan sekitar 95% dari 3.858 sekolah menengah swasta di Jabar gagal memenuhi 50% kuota siswa baru. Di Purwakarta, 45 sekolah swasta hanya menerima 7–32 siswa. Di Cirebon, SMK Veteran cuma mendapat 11 pendaftar. Bahkan SMA/SMK Pasundan 2 Tasikmalaya hanya menerima 6 siswa dan terancam tutup, padahal pernah melahirkan atlet voli internasional.

Ugal-ugalan dan Mengabaikan Mitra Pendidikan

Kritik keras datang dari Muhammadiyah, salah satu organisasi pendidikan terbesar di Indonesia. Mereka menilai kebijakan ini “ugal-ugalan”, karena tidak mempertimbangkan keberadaan sekolah swasta sebagai mitra strategis pemerintah.

“Kebijakan ini seperti membunuh perlahan lembaga pendidikan swasta yang selama ini telah membantu negara mencerdaskan kehidupan bangsa,” tegas perwakilan Muhammadiyah Jawa Barat.

Muhammadiyah juga mengkhawatirkan kualitas pembelajaran. Dalam kelas berisi 50 siswa, interaksi antara guru dan murid menjadi minim. Pendidikan menjadi transaksional, bukan transformasional.

Kebijakan menaikkan kapasitas sekolah negeri memang mengesankan di atas kertas. Tapi pada kenyataannya, kebijakan yang hanya melihat sisi populasi tanpa memikirkan distribusi peran pendidikan secara menyeluruh bisa berakibat fatal.

KH Imam Jazuli menegaskan, kebijakan publik harus berpijak pada keadilan sistemik, bukan sekadar pujian sesaat.

“Kebijakan yang adil harus memberi keuntungan kepada semua pihak secara sama rata dan memastikan tidak ada kelompok yang dikorbankan demi kepentingan kelompok lain,” jelasnya.

Refleksi dan Jalan Tengah

Kebijakan yang mengabaikan efek jangka panjang berisiko menciptakan beban baru bagi negara. Jika sekolah swasta tutup massal, siapa yang akan menampung ribuan siswa selanjutnya? Negara akan menghadapi krisis kapasitas dan infrastruktur pendidikan.

Oleh karena itu, solusi tidak bisa bersifat sepihak. Pemerintah bisa mengadopsi model kolaboratif, seperti:

  • Subsidi silang antara sekolah negeri dan swasta,

  • Insentif bagi sekolah swasta yang menerima siswa dari keluarga kurang mampu,

  • Keterlibatan organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah, NU, dan FKSS dalam penyusunan kebijakan pendidikan.

Mengakhiri refleksinya, Kiai Jazuli memberi pengingat yang kuat: “Popularitas memang bisa mendatangkan pujian sesaat, tetapi hanya kebijakan yang berkeadilanlah yang akan dikenang sebagai warisan berharga bagi masyarakat.”

Kebijakan Gubernur KDM akan tercatat dalam sejarah tata kelola pendidikan Indonesia. Apakah ia dikenang sebagai pemimpin visioner yang memperluas akses pendidikan secara adil? Ataukah sebagai pemimpin yang terlalu tergesa meraih simpati, sambil menutup mata terhadap dampaknya pada mitra dan pelaksana pendidikan?

Jawabannya akan tergantung pada satu hal: keberanian untuk mendengar, mengevaluasi, dan memperbaiki. (***)

_______

Penulis : Ahmad Kholil ( @KholilAhmad_AKH)  adalah Pemimpin Redaksi PKBTalk24.Com, Pemerhati Pendidikan, Lingkungan, dan Kebijakan Publik. Tinggal di Jakarta. 

Previous Post

Menag Nasaruddin Umar: 800 Ribu Masjid Bisa Jadi Kekuatan Ekonomi Umat, Bukan Sekadar Tempat Ibadah!

Next Post

PKB Run Fest 5K 2025 di GBK Diserbu Antusiasme Ribuan Peserta : Politik, Sehat, dan Bahagia dalam Satu Lari

Next Post
PKB Run Fest 5km

PKB Run Fest 5K 2025 di GBK Diserbu Antusiasme Ribuan Peserta : Politik, Sehat, dan Bahagia dalam Satu Lari

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Presidium MLB NU Yakin pada Saatnya Ulama Struktural NU akan Dukung MLB NU

Presidium MLB NU Yakin pada Saatnya Ulama Struktural NU akan Dukung MLB NU

1 tahun ago
PKB Heran dengan Kecurigaan Gus Yahya Soal Pansus Haji: Tidak Ada Urusannya dengan PBNU

PKB Heran dengan Kecurigaan Gus Yahya Soal Pansus Haji: Tidak Ada Urusannya dengan PBNU

1 tahun ago

Popular News

    INFO HAJI & UMROH

    IKN
    Berita Eksekutif

    Prabowo Pastikan IKN Jadi Ibu Kota Politik RI 2028, ASN Mulai Dipindah Bertahap

    19 September 2025
    Sidak Pasar Rawa Belong, H. Sutikno Soroti Sampah, Parkir, dan Retribusi Kios
    Figure

    Sidak Pasar Rawa Belong, H. Sutikno Soroti Sampah, Parkir, dan Retribusi Kios

    19 September 2025
    Anggota Pansus Perparkiran DPRD DKI Jakarta, Heri Kustanto, yang juga anggota komisi A DPRD DKI Jakarta dari FPKB
    Dunia Usaha

    DPRD DKI Segel Parkir Liar di Jakarta Timur, FPKB Soroti Kebocoran PAD Rp700 Miliar

    19 September 2025
    Dirjen PHU, Hilman Latief : PIHK Wajib Punya Mitra Rumah Sakit di Arab Saudi, Demi Jemaah Haji Lebih Aman!
    Berita Eksekutif

    KPK Dalami Dugaan Aliran Dana ke Dirjen PHU dalam Kasus Korupsi Kuota Haji 2024

    19 September 2025
    Kader muda PKB, Farida Faricha, ditunjuk sebagai Wakil Menteri Koperasi
    Berita Parlemen

    Gus Muhaimin Sumringah, PKB Tambah Kursi di Kabinet Merah Putih!

    18 September 2025

    Newsletter

    Dapatkan update Berita dan info terbaru dari PKBTalk24.com...

    Category

    • Berita Eksekutif
    • Berita Parlemen
    • Berita PKB
    • Budaya Kita
    • Daerah
    • Dunia Usaha
    • Eco-Living
    • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Feature
    • Figure
    • Haji dan Umrah
    • Headline
    • Healthy Living
    • Humaniora
    • IKNNews
    • Khasanah Aswaja
    • NU Today
    • Nusantara
    • NUTrip
    • Opini
    • Pendidikan
    • PKBTalk Event
    • PKBTalk24
    • PolitisiTalks
    • Ruang Baca
    • SalebTalks
    • Santri Digital
    • UlamaTalks
    • Wawancara
    • WIBTalks
    • WITATalks
    • WITTalks
    • WomenTalks

    About Us

    Sebagai platform lierasi berita rintisan, PKBTalk24.com hadir dengan menggabungkan tiga unsur kebutuhan dasar pembaca, pembuat dan penyedian konten sosial media yang serba cepat dan instant, sekaligus edukasi seputar pentingnya informasi yang valid, terpercaya, utuh-menyeluruh sesuai kontek peristiwanya, selaras  kaidah-kaidah jurnalistik, sehingga nilai berita dan informasi yang disampaikan tetap valid, relevan, dan bermakna.

    • Contact
    • Disclaimer
    • Home 2
    • Home 3
    • Home 4
    • Home 5
    • Literasi Berita Terpercaya Kaya Makna
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Tentang Kami

    © 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

    No Result
    View All Result
    • Contact
    • Disclaimer
    • Home 2
    • Home 3
    • Home 4
    • Home 5
    • Literasi Berita Terpercaya Kaya Makna
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Tentang Kami

    © 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.