• Contact
  • Disclaimer
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Literasi Berita Terpercaya Kaya Makna
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
PKBTalk24.Com
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Khasanah Aswaja
    • Ruang Baca
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • PKBTalk Event
No Result
View All Result
  • Home
  • Feature
    • Opini
    • Khasanah Aswaja
    • Ruang Baca
    • Santri Digital
  • Figure
    • UlamaTalks
    • WomenTalks
    • PolitisiTalks
    • SalebTalks
  • Nusantara
    • Berita PKB
    • Berita Parlemen
    • Berita Eksekutif
    • NU Today
  • Daerah
    • IKNNews
    • WIBTalks
    • WITTalks
    • WITATalks
  • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Dunia Usaha
    • Haji dan Umrah
    • NUTrip
  • Humaniora
    • Lifestyle
    • Pendidikan
    • Budaya Kita
    • Eco-Living
  • PKBTalk24
    • Wawancara
  • PKBTalk Event
No Result
View All Result
PKBTalk24.Com
No Result
View All Result
Home Ekbis Dunia Usaha

Tarif Impor AS Turun Jadi 19%, Indonesia Malah Harus Borong Produk AS Rp300 Triliun! : Ekonom Sebut Bukan Kabar Bahagia

Redaksi by Redaksi
16 Juli 2025
in Dunia Usaha, Ekbis, Nusantara
0
menabung emas sesuai syar'i

Menabung Emas Syariah = Investasi Halal dan Bijak. FOTO | Dok. www.bankmuamalat.co.id

0
SHARES
13
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsApp

“Diskon tarif sebesar 19% yang diberikan Presiden Trump terhadap barang ekspor Indonesia tidak layak dirayakan sebagai kabar bahagia. Di balik angka yang tampak lebih ringan dibandingkan ancaman tarif 32% sebelumnya, tersembunyi tekanan struktural yang membahayakan posisi Indonesia dalam perdagangan global,” kata Ekonom Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, kepada detikcom, Rabu (16/7/2025).

PKBTalk24 | Jakarta ~  Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto berhasil mencapai kesepakatan dagang dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Salah satu poin utama dalam kesepakatan tersebut adalah penurunan tarif impor barang-barang asal Indonesia dari 32% menjadi 19%.

Namun, kabar ini justru memicu kritik tajam dari para ekonom. Diskon tarif itu dinilai bukanlah kemenangan diplomatik, melainkan tekanan terselubung yang bisa melemahkan kedaulatan ekonomi Indonesia.

“Diskon tarif sebesar 19% yang diberikan Presiden Trump terhadap barang ekspor Indonesia tidak layak dirayakan sebagai kabar bahagia. Di balik angka yang tampak lebih ringan dibandingkan ancaman tarif 32% sebelumnya, tersembunyi tekanan struktural yang membahayakan posisi Indonesia dalam perdagangan global,” kata Ekonom Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, kepada detikcom, Rabu (16/7/2025).

Impor Bebas Tarif, Indonesia Jadi Pasar Konsumtif

Syafruddin menjelaskan bahwa kesepakatan ini bersifat timpang. Barang asal AS masuk ke Indonesia tanpa beban tarif, sementara ekspor Indonesia ke AS tetap dikenai tarif 19%.

“Ketika barang impor menjadi lebih murah karena bebas tarif, maka pelaku usaha lokal akan menghadapi tekanan besar dan ruang bagi industrialisasi nasional pun semakin menyempit,” tegasnya.

Tak berhenti di situ, Indonesia juga diwajibkan melakukan pembelian besar-besaran dari AS, antara lain:

  • US$ 15 miliar untuk energi

  • US$ 4,5 miliar untuk produk pertanian

  • Pembelian 50 unit pesawat Boeing

Syafruddin menyebut, “Ini bukan sekadar perjanjian dagang, tapi paket pembelian sepihak yang melemahkan fondasi kemandirian ekonomi nasional. Indonesia lebih terlihat sebagai pasar konsumtif, bukan mitra dagang yang setara.”

Lebih Banyak Risiko daripada Manfaat

Kritik serupa datang dari Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira. Ia menilai, tarif 19% untuk barang Indonesia masih terlalu tinggi jika dibandingkan dengan tarif 0% yang dinikmati barang-barang AS ke Indonesia.

“Risikonya tinggi bagi neraca dagang Indonesia. AS mendapat fasilitas bebas tarif, sementara kita masih dibebani,” ujar Bhima.

Sebagai solusi, Bhima menyarankan agar Indonesia mulai diversifikasi pasar ekspor. Menurutnya, kerja sama perdagangan melalui skema IEU-CEPA dengan Eropa dan penguatan pasar intra-ASEAN bisa menjadi jalan keluar.

“Jangan terlalu bergantung pada pasar AS. Negosiasi ini merugikan posisi Indonesia,” tegasnya. (AKH)

Previous Post

BUMD DKI Jakarta: Jangan Jadi Beban, Harusnya Jadi Tulang Punggung Ekonomi Daerah

Next Post

Menag Nasaruddin Umar: 800 Ribu Masjid Bisa Jadi Kekuatan Ekonomi Umat, Bukan Sekadar Tempat Ibadah!

Next Post
Siap-siap Mudik Lebaran, Ini Jadwal Hari Libur Idul Fitri 1446 H sesuai SKB 3 Menteri

Menag Nasaruddin Umar: 800 Ribu Masjid Bisa Jadi Kekuatan Ekonomi Umat, Bukan Sekadar Tempat Ibadah!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Gus Muhaimin Calon Presiden 2024, Pilihan Para Ustadzah se-Jakarta Barat

2 tahun ago
Jelang Puasa Anggota Komisi B FPKB DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas, Minta Dugaan Mafia Beras di Jakarta Diusut Tuntas!

FPKB DPRD DKI Jakarta, Ajak ASN DKI Jakarta Terapkan Gaya Hidup Sederhana

3 tahun ago

Popular News

    INFO HAJI & UMROH

    IKN
    Berita Eksekutif

    Prabowo Pastikan IKN Jadi Ibu Kota Politik RI 2028, ASN Mulai Dipindah Bertahap

    19 September 2025
    Sidak Pasar Rawa Belong, H. Sutikno Soroti Sampah, Parkir, dan Retribusi Kios
    Figure

    Sidak Pasar Rawa Belong, H. Sutikno Soroti Sampah, Parkir, dan Retribusi Kios

    19 September 2025
    Anggota Pansus Perparkiran DPRD DKI Jakarta, Heri Kustanto, yang juga anggota komisi A DPRD DKI Jakarta dari FPKB
    Dunia Usaha

    DPRD DKI Segel Parkir Liar di Jakarta Timur, FPKB Soroti Kebocoran PAD Rp700 Miliar

    19 September 2025
    Dirjen PHU, Hilman Latief : PIHK Wajib Punya Mitra Rumah Sakit di Arab Saudi, Demi Jemaah Haji Lebih Aman!
    Berita Eksekutif

    KPK Dalami Dugaan Aliran Dana ke Dirjen PHU dalam Kasus Korupsi Kuota Haji 2024

    19 September 2025
    Kader muda PKB, Farida Faricha, ditunjuk sebagai Wakil Menteri Koperasi
    Berita Parlemen

    Gus Muhaimin Sumringah, PKB Tambah Kursi di Kabinet Merah Putih!

    18 September 2025

    Newsletter

    Dapatkan update Berita dan info terbaru dari PKBTalk24.com...

    Category

    • Berita Eksekutif
    • Berita Parlemen
    • Berita PKB
    • Budaya Kita
    • Daerah
    • Dunia Usaha
    • Eco-Living
    • Ekbis
    • Ekonomi Syariah
    • Feature
    • Figure
    • Haji dan Umrah
    • Headline
    • Healthy Living
    • Humaniora
    • IKNNews
    • Khasanah Aswaja
    • NU Today
    • Nusantara
    • NUTrip
    • Opini
    • Pendidikan
    • PKBTalk Event
    • PKBTalk24
    • PolitisiTalks
    • Ruang Baca
    • SalebTalks
    • Santri Digital
    • UlamaTalks
    • Wawancara
    • WIBTalks
    • WITATalks
    • WITTalks
    • WomenTalks

    About Us

    Sebagai platform lierasi berita rintisan, PKBTalk24.com hadir dengan menggabungkan tiga unsur kebutuhan dasar pembaca, pembuat dan penyedian konten sosial media yang serba cepat dan instant, sekaligus edukasi seputar pentingnya informasi yang valid, terpercaya, utuh-menyeluruh sesuai kontek peristiwanya, selaras  kaidah-kaidah jurnalistik, sehingga nilai berita dan informasi yang disampaikan tetap valid, relevan, dan bermakna.

    • Contact
    • Disclaimer
    • Home 2
    • Home 3
    • Home 4
    • Home 5
    • Literasi Berita Terpercaya Kaya Makna
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Tentang Kami

    © 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

    No Result
    View All Result
    • Contact
    • Disclaimer
    • Home 2
    • Home 3
    • Home 4
    • Home 5
    • Literasi Berita Terpercaya Kaya Makna
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Tentang Kami

    © 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.